Ketika kulihat salah satu ponakanku makan (malam). Aku sempat tercenung dan tergelitik.
Saat itu, dia makan sambil disuapi. Si penyuap sibuk dan bawel menyuruh
anak tersebut mengunyah dan menelan makanannya. Sementara si Anak
dengan santainya bermain tablet dan tidak pernah mengalihkan mata dan
tangannya dari tablet yang sedang dipegangnya.
Tidak ada yang aneh dengan pemandangan tersebut. Kegiatan
makan berlangsung cukup cepat. Sepertinya si Anak melakukan "makan"
tanpa berpikir ataupun menikmati makanan yang ada di mulutnya. Sementara
si penyuap hanya berupaya agar makanan di piring segera ludes.
Hmmm.... fenomena ini mungkin terjadi di tempat lain. Anak yang sudah
lebih besar (remaja) mungkin makan sambil tangannya "wirid" dengan HP
atau BB nya. Mereka tak lagi menikmati rasa makanan yang masuk ke
perutnya.
Berbeda sekali dengan jaman aku kecil dulu. Mbah
kakungku selalu membiasakan aku dan om-om ku untuk makan sambil duduk di
meja makan tanpa melakukan aktivitas apapun. Kami diajak berdoa bersama
dan mbah selalu bilang bahwa kita harus bersyukur, atas makanan yang
kita makan hari ini. Aku sangat menikmati makanan (apapun) yang kami
makan meskipun amat sangat sederhana (misalnya ikan hasil wuwu di
sungai, urap dari tanaman di halaman rumah atau "entung"/jangkrik/belalang/keong goreng).
Kegiatan makan mungkin bukan hal yang penting bagi
sebagian orang tapi kegiatan tersebut merupakan sarana untuk mengisi
energi tubuh. Aku tidak paham tentang bagaimana metabolismenya. Namun
dari segi pendidikan, sebaiknya kegiatan makan dijadikan sebagai salah
satu
ajang menanamkan nilai-nilai moral dan sosial emosional. Melalui
kegiatan makan ini, anak di ajarkan untuk menyukuri rejeki yang diterima
dari Allah, menyadari bahwa sebutir nasi itu membutuhkan proses yang
panjang dan sulit untuk sampai ke mulut , mengingatkan bahwa masih
banyak orang yang tidak seberuntung kita dalam hal makan, ajang makan
merupakan tempat untuk menjalin silaturahim antar sesama anggota
keluarga karena pada saat makan (terutama makan malam) itulah seluruh
anggota keluarga dapat berkumpul bersama dan
pentingnya otak mengatur metabolisme secara fokus dengan hanya melakukan
satu kegiatan saja saat makan.
Jadi ada baiknya bagi orangtua atau orang dewasa untuk "kembali" membiasakan makan dengan cara dan tempat yang benar.
*yuk mulai dari keluarga dan anak kita sendiri*