Selasa, 30 Juli 2013

Makan Bermakna

Ketika kulihat salah satu ponakanku makan (malam). Aku sempat tercenung dan tergelitik.

Saat itu, dia makan sambil disuapi. Si penyuap sibuk dan bawel menyuruh anak tersebut mengunyah dan menelan makanannya. Sementara si Anak dengan santainya bermain tablet dan tidak pernah mengalihkan mata dan tangannya dari tablet yang sedang dipegangnya.

Tidak ada yang aneh dengan pemandangan tersebut. Kegiatan makan berlangsung cukup cepat. Sepertinya si Anak melakukan "makan" tanpa berpikir ataupun menikmati makanan yang ada di mulutnya. Sementara si penyuap hanya berupaya agar makanan di piring segera ludes.

Hmmm.... fenomena ini mungkin terjadi di tempat lain. Anak yang sudah lebih besar (remaja) mungkin makan sambil tangannya "wirid" dengan HP atau BB nya. Mereka tak lagi menikmati rasa makanan yang masuk ke perutnya.

Berbeda sekali dengan jaman aku kecil dulu. Mbah kakungku selalu membiasakan aku dan om-om ku untuk makan sambil duduk di meja makan tanpa melakukan aktivitas apapun. Kami diajak berdoa bersama dan mbah selalu bilang bahwa kita harus bersyukur, atas makanan yang kita makan hari ini. Aku sangat menikmati makanan (apapun) yang kami makan meskipun amat sangat sederhana (misalnya ikan hasil wuwu di sungai, urap dari tanaman di halaman rumah atau "entung"/jangkrik/belalang/keong goreng).

Kegiatan makan mungkin bukan hal yang penting bagi sebagian orang tapi kegiatan tersebut merupakan sarana untuk mengisi energi tubuh. Aku tidak paham tentang bagaimana metabolismenya. Namun dari segi pendidikan, sebaiknya kegiatan makan dijadikan sebagai salah satu ajang menanamkan nilai-nilai moral dan sosial emosional. Melalui kegiatan makan ini, anak di ajarkan untuk menyukuri rejeki yang diterima dari Allah, menyadari bahwa sebutir nasi itu membutuhkan proses yang panjang dan sulit untuk sampai ke mulut , mengingatkan bahwa masih banyak orang yang tidak seberuntung kita dalam hal makan, ajang makan merupakan tempat untuk menjalin silaturahim antar sesama anggota keluarga karena pada saat makan (terutama makan malam) itulah seluruh anggota keluarga dapat berkumpul bersama dan pentingnya otak mengatur metabolisme secara fokus dengan hanya melakukan satu kegiatan saja saat makan.

Jadi ada baiknya bagi orangtua atau orang dewasa untuk "kembali" membiasakan makan dengan cara dan tempat yang benar.

*yuk mulai dari keluarga dan anak kita sendiri*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar